dhims.adh

Wednesday, October 9, 2024

Riview Jurnal Sistem Pendukung Keputusan dengan Metode AHP untuk Penilaian Kompetensi Soft Skill Karyawan

 

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/files/images/2023/12/Jurnal-retno2.png

Optimalkan Penilaian Kompetensi Soft Skill Karyawan dengan Metode AHP

Pendahuluan: Dalam dunia kerja yang semakin kompetitif, penilaian terhadap kompetensi soft skill karyawan menjadi semakin penting. Artikel ini membahas bagaimana Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dengan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dapat digunakan untuk menilai soft skill karyawan secara objektif dan terstruktur.

Metodologi: Penelitian ini mengadopsi metode AHP untuk mengevaluasi berbagai aspek soft skill karyawan. Data yang dikumpulkan mencakup parameter seperti kemampuan komunikasi, kerjasama tim, kepemimpinan, dan pemecahan masalah. AHP dipilih karena kemampuannya dalam mengolah berbagai kriteria dan menghasilkan penilaian yang konsisten dan akurat.


Baca Lebih lanjut di : Khazanah Informatika: Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika.

Hasil dan Pembahasan:

·         Implementasi AHP: Penelitian menunjukkan bahwa metode AHP dapat diterapkan secara efektif dalam SPK untuk menilai kompetensi soft skill. Prosesnya melibatkan pengumpulan data, pembobotan kriteria, dan perhitungan akhir yang menghasilkan peringkat kompetensi setiap karyawan.

·         Komponen Penilaian: Analisis menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi dan kerjasama tim adalah dua faktor paling signifikan yang mempengaruhi penilaian soft skill. Data ini membantu perusahaan untuk fokus pada peningkatan dua aspek tersebut dalam program pengembangan karyawan.

·         Keuntungan SPK: Sistem yang dirancang memudahkan manajemen untuk mengakses hasil penilaian secara cepat dan akurat, memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik dalam penempatan dan pengembangan karyawan.

Kesimpulan: Studi ini membuktikan bahwa penggunaan metode AHP dalam SPK adalah cara yang efektif untuk menilai kompetensi soft skill karyawan. Dengan alat ini, perusahaan dapat meningkatkan kualitas penilaian dan pengembangan karyawan, serta membuat keputusan yang lebih tepat dalam manajemen sumber daya manusia.

 

Riview Jurnal Aplikasi Pendukung Keputusan dalam Mengukur Tingkat Kepuasan Pelayanan Publik menggunakan Metode MFEP

 

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/files/images/2023/12/Jurnal-retno2.png


Ingin Tahu Cara Efektif Mengukur Tingkat Kepuasan Pelayanan Publik?

Pendahuluan: Artikel ini menyajikan sebuah inovasi penting dalam dunia pelayanan publik, yakni Aplikasi Pendukung Keputusan (APD) berbasis Metode Multifactor Evaluation Process (MFEP). Dalam era di mana kepuasan publik menjadi tolok ukur utama kinerja pelayanan, adanya alat yang dapat mengukur dan meningkatkan kepuasan tersebut menjadi sangat penting.

Metodologi: Penelitian ini memanfaatkan metode MFEP untuk mengevaluasi dan mengukur tingkat kepuasan pelayanan publik. Data yang digunakan mencakup berbagai indikator pelayanan, seperti kecepatan pelayanan, keramahan petugas, dan akurasi informasi yang diberikan. Metode ini dipilih karena kemampuannya untuk mengolah banyak variabel secara komprehensif dan menghasilkan penilaian yang objektif.

Link jurnal terkait : Link Artikel

Hasil dan Pembahasan:

·    Implementasi MFEP: Penelitian ini menunjukkan bahwa metode MFEP dapat diterapkan secara efektif dalam aplikasi pendukung keputusan untuk mengukur kepuasan publik. Aplikasi ini mampu mengumpulkan data dari berbagai sumber dan mengolahnya menjadi informasi yang berguna bagi pengambil keputusan.

·   
 
Analisis Kepuasan: Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor kecepatan pelayanan dan keramahan petugas memiliki pengaruh besar terhadap tingkat kepuasan publik. Data ini membantu institusi publik untuk fokus pada area yang perlu ditingkatkan.

·         Keuntungan Aplikasi: Aplikasi yang dikembangkan tidak hanya mempermudah pengukuran kepuasan tetapi juga menyediakan laporan yang mudah dipahami dan diakses. Hal ini memungkinkan manajemen untuk mengambil tindakan korektif dengan cepat.

Kesimpulan: Studi ini membuktikan bahwa penggunaan metode MFEP dalam aplikasi pendukung keputusan adalah cara yang efektif untuk mengukur dan meningkatkan tingkat kepuasan pelayanan publik. Dengan alat ini, institusi publik dapat membuat keputusan yang lebih baik dan lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Riview Jurnal Sistem Pendukung Keputusan Berbasis K-Means untuk Evaluasi Keberhasilan Bisnis dan Nilai Perusahaan

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/files/images/2023/12/Jurnal-retno2.png

Perkembangan dunia bisnis saat ini berjalan seiring dengan kemajuan teknologi. Nilai perusahaan menjadi daya tarik utama bagi investor. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah, bagaimana kita bisa mengetahui apakah sebuah perusahaan benar-benar mengalami pertumbuhan nilai?

Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan di Jurnal Sistem Informasi Bisnis berjudul "Sistem Pendukung Keputusan Berbasis K-Means untuk Evaluasi Keberhasilan Bisnis dan Nilai Perusahaan" memberikan solusi menarik. 
 
Penelitian ini bertujuan untuk membantu perusahaan mengklasifikasikan tingkat pertumbuhan nilai mereka menggunakan K-means clustering. Sistem yang dirancang ini mengelompokkan perusahaan ke dalam tiga kategori pertumbuhan: Rendah (R), Sedang (S), dan Tinggi (T) berdasarkan dua indikator utama: Investment Opportunity Set (IOS) dan profitabilitas.
 
Masalah yang Diangkat: 
Penelitian ini berfokus pada bagaimana merancang sistem pendukung keputusan (SPK) yang dapat secara efektif mengelompokkan perusahaan berdasarkan IOS dan profitabilitas. Kedua indikator ini memainkan peran penting dalam menentukan nilai perusahaan dan menjadi daya tarik bagi investor.
 
Solusi yang Ditawarkan:
Penelitian ini menawarkan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) berbasis K-means clustering. Sistem ini dirancang untuk membantu perusahaan dalam mengevaluasi dan mengklasifikasikan pertumbuhan nilai mereka. 
 
Dengan menggunakan pendekatan clustering, sistem ini mampu mengelompokkan perusahaan ke dalam tiga tingkat pertumbuhan. SPK ini sangat berguna bagi perusahaan yang ingin mengetahui posisi mereka dalam pasar dan membuat keputusan strategis untuk meningkatkan nilai perusahaan.
 
Metode yang Digunakan:
Penelitian ini menggunakan metode K-means clustering, algoritma populer dalam dunia data mining, untuk melakukan pengelompokan perusahaan berdasarkan data yang ada. Metode ini dipilih karena kesederhanaan dan efisiensinya dalam menangani dataset besar. 
 
Sistem ini dikembangkan dengan menggunakan metode Rapid Application Development (RAD), yang memungkinkan pengembangan sistem yang lebih cepat dengan hasil berkualitas tinggi. Pengujian sistem dilakukan menggunakan silhouette coefficient untuk mengevaluasi kualitas hasil clustering, dan black box testing untuk memastikan fungsionalitas sistem berjalan dengan baik.
 
Hasil yang Didapat:
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem yang dikembangkan berhasil mengelompokkan perusahaan dengan akurasi yang cukup baik. Nilai silhouette coefficient rata-rata yang diperoleh adalah 0.684, yang mendekati nilai maksimal 1. 
 
Ini menunjukkan bahwa pengelompokan yang dilakukan oleh sistem memiliki validitas yang tinggi. Sistem ini tidak hanya mampu memberikan klasifikasi yang akurat, tetapi juga membantu perusahaan dalam mengidentifikasi posisi mereka, baik di tingkat pertumbuhan rendah, sedang, maupun tinggi.

Jika kamu ingin mengetahui lebih banyak tentang bagaimana sistem ini bekerja, kamu bisa membaca jurnal lengkapnya => https://ejournal.undip.ac.id

Thursday, September 19, 2024

Memahami Jantung Teknologi: Mengenal Lebih Dekat Sistem Informasi



Apa Itu Sistem Informasi?

Pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana sebuah toko online bisa mengetahui barang apa saja yang sering kamu beli? Atau bagaimana sebuah maskapai penerbangan bisa mengatur jadwal penerbangan yang begitu kompleks? Jawabannya ada pada sistem informasi

Sederhananya, sistem informasi adalah kumpulan komponen yang saling berkaitan, seperti perangkat komputer, software, data, dan manusia, yang bekerja bersama untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menyebarkan informasi. Mengapa sistem informasi begitu penting? Karena di era digital seperti sekarang, informasi adalah aset yang sangat berharga. Dengan sistem informasi yang baik, kita bisa membuat keputusan yang lebih tepat dan efisien.

Manfaat Sistem Informasi

Apa saja manfaat yang bisa kita dapatkan dari sistem informasi? Bayangkan jika kamu ingin mencari sebuah buku di perpustakaan. Dengan sistem informasi perpustakaan, kamu bisa dengan mudah mencari judul buku yang kamu inginkan tanpa harus mencari satu per satu rak buku. Selain itu, sistem informasi juga bisa digunakan untuk:

  • Meningkatkan efisiensi: Otomatiskan tugas-tugas yang berulang sehingga pekerjaan menjadi lebih cepat.
  • Meningkatkan akurasi: Kurangi kesalahan manusia dalam pengolahan data.
  • Mempermudah pengambilan keputusan: Dapatkan informasi yang relevan untuk membuat keputusan yang lebih baik.
  • Meningkatkan produktivitas: Tingkatkan kinerja karyawan dengan memberikan akses yang mudah terhadap informasi.

Contoh Sistem Informasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Di mana saja kita bisa menemukan sistem informasi? Sistem informasi sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Contohnya:

  • Smartphone: Aplikasi di smartphone kita, seperti aplikasi pesan, media sosial, dan game, merupakan contoh sederhana dari sistem informasi.
  • E-commerce: Toko online seperti Tokopedia dan Shopee menggunakan sistem informasi untuk mengelola produk, transaksi, dan pengiriman.
  • Perbankan: Sistem informasi perbankan memungkinkan kita melakukan transaksi perbankan secara online.

Siapa yang Membutuhkan Sistem Informasi?

Siapa saja yang membutuhkan sistem informasi? Jawabannya adalah semua orang! Mulai dari individu, usaha kecil, hingga perusahaan multinasional. Sistem informasi bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. 

Bagaimana Sistem Informasi Bekerja?

Bagaimana sistem informasi bisa bekerja dengan begitu cepat dan akurat? Kuncinya ada pada algoritma atau serangkaian instruksi yang mengatur bagaimana data diolah. Misalnya, ketika kamu mencari sebuah produk di toko online, sistem informasi akan mencari kata kunci yang kamu masukkan dan menampilkan daftar produk yang sesuai.

Kapan Sistem Informasi Mulai Digunakan?

Kapan sistem informasi mulai digunakan? Penggunaan sistem informasi sebenarnya sudah dimulai sejak zaman dahulu, seperti sistem pencatatan manual. Namun, perkembangan teknologi komputer membuat sistem informasi menjadi semakin canggih dan kompleks.

Tantangan dalam Implementasi Sistem Informasi

Meskipun memiliki banyak manfaat, implementasi sistem informasi juga memiliki tantangan Beberapa di antaranya adalah:

  • Biaya yang tinggi: Membangun dan memelihara sistem informasi membutuhkan biaya yang cukup besar.
  • Perubahan perilaku: Karyawan perlu beradaptasi dengan cara kerja yang baru.
  • Keamanan data: Data yang sangat sensitif perlu dilindungi dari akses yang tidak sah.


Sumber:

Wikipedia: [https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi

Gambar: [https://id.pinterest.com/]

Artikel ini hanya memberikan gambaran umum tentang sistem informasi. Untuk informasi yang lebih mendalam, kamu bisa mencari sumber-sumber lain atau berkonsultasi dengan ahli di bidang ini.


Monday, February 26, 2024

Manajemen Proyek Perangkat Lunak

Sebagai seorang ahli IT, Anda harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam manajemen proyek perangkat lunak untuk dapat mengelola proyek dengan efisien dan efektif. Ini termasuk kemampuan untuk membuat rencana proyek yang baik, mengidentifikasi dan mengelola risiko, mengelola tim proyek, dan mengkomunikasikan progres proyek kepada pemangku kepentingan. yuk simak penjelasannya!

Manajemen perangkat lunak adalah proses pengelolaan dan pengawasan pengembangan, pengujian, dan pemeliharaan perangkat lunak. Manajemen perangkat lunak sangat penting dalam memastikan bahwa perangkat lunak yang dikembangkan dapat berjalan dengan baik, sesuai dengan kebutuhan pengguna, dan dapat dikelola dengan efisien.

Manajement Project juga dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas sumber daya organisasi yang dimiliki perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu dan sumber daya tertentu pula.

Salah satu aspek penting dari manajemen perangkat lunak adalah perencanaan. Perencanaan yang baik akan membantu dalam menetapkan tujuan dan sasaran pengembangan perangkat lunak, serta menentukan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu, perencanaan juga membantu dalam menentukan jadwal pengembangan yang realistis dan memastikan bahwa proyek perangkat lunak dapat diselesaikan tepat waktu.

Selain perencanaan, manajemen perangkat lunak juga melibatkan pengawasan dan kontrol terhadap seluruh proses pengembangan perangkat lunak. Pengawasan dilakukan untuk memastikan bahwa proyek perangkat lunak berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, sedangkan kontrol dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang mungkin timbul selama proses pengembangan.

Selain itu, manajemen perangkat lunak juga melibatkan pengelolaan risiko. Pengelolaan risiko dilakukan untuk mengidentifikasi potensi risiko yang mungkin timbul selama proses pengembangan perangkat lunak, serta menentukan strategi untuk mengurangi dampak dari risiko tersebut. Dengan melakukan pengelolaan risiko yang baik, proyek perangkat lunak dapat diselesaikan dengan lebih efisien dan efektif.

Salah satu pendekatan manajemen risiko adalah pendekatan Just In Time (JIT), yaitu manajemen risiko yang menghasilkan produk yang memiliki biaya yang lebih sedikit dan memiliki kesempatan yang lebih baik dalam memenuhi komitmen jadwal

Pendekatan JIT dikembangkan untuk menganalisis proyek pengembangan perangkat lunak yang bertumpu kepada technical, cost, dan schedule. Pendekatan JIT menggunakan SERIM (The Software Engineering Risk Model) yaitu metode yang mengembangkan strategi proaktif, strategi proaktif dimulai sebelum kerja proyek diawali, risiko potensial diidentifikasi, probabilitas dan pengaruh proyek diperkirakan serta diprioritaskan menurut kepentingan, kemudian membangun suatu rencana untuk manajemen risiko.

METODE PENGEMBANGAN PROYEK

Metode yang digunakan adalah Project Management Life Cycle, yang dalam pelaksanaannya terdapat beberapa tahapan yang dilalui [6], yaitu:

  1. Inisialisasi Proyek
  2. Perencanaan Proyek 
  3. Pelaksanaan Proyek 
  4. Pemantauan dan pengendalian Proyek 
  5. Penutupan Proyek
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI  BIAYA PROYEK

Terdapat beberapa faktor utama yang mempengaruhi perkiraan biaya proyek/anggaran dalan pembuatan software antara lain: 
  1. Ketidakjelasan Ruang Lingkup
  2. Kompleksitas Produk
  3. Ukuran proyek
  4. Waktu Proyek
  5. Kemampuan Programmer

Sumber:

- Jurnal Manajemen Risiko Proyek Perangkat Lunak Menggunakan Pendekatan Just In Time Pada Perusahaan Teknologi Informasi

- Jurnal Manajemen Proyek Pengembangan Perangkat Lunak Kerja Sama Perguruan Tinggi dan Software House